Bahaya Dari Pujian

Saya masih ingat sebuah kejadian yang membuat saya berpikir dan merenung. Kejadian tersebut sebenarnya hanyalah kejadian sederhana yang mungkin terjadi setiap hari di sekeliling kita, namun terlewat oleh kita karena sudah menjadi sebuah kewajaran. Kejadian tersebut adalah seorang ayah yang sepertinya sedang berusaha meyakinkan dan membesarkan hati anaknya yang terlihat sedih karena sepertinya kalah dalam sebuah perlombaan. Dalam kejadian tersebut, ayahnya berkata “Sudah, Kak, tidak apa-apa. Kamu hebat sekali kok tadi. Penampilan kamu yang paling baik di sana, hanya kurang beruntung saja. Kamu punya kemampuan itu, lain kali pasti bisa menang! Sudah jangan sedih lagi.”

Saya memperhatikan kejadian itu dari tempat duduk saya yang berdekatan dengan mereka. Dan setelah mereka sekeluarga pergi dari tempat tersebut dan saya sudah pulang ke rumah. Saya masih belum bisa menghapus kejadian tersebut dari kepala saya. Kata-kata ayahnya masih terngiang. Hal tersebut adalah sebuah kejadian biasa, dan sangat masuk akal dilakukan oleh seseorang kepada orang yang dikasihinya. Anda juga mungkin akan melakukan hal tersebut jika berada di posisinya. Saya juga mungkin sudah sering melakukan hal tersebut. Kita akan memberikan kata-kata pujian dan penilaian positif untuk menghibur dan menyemangati orang yang kita kasihi agar menjadi bangkit kembali. Namun, hari itu saya berpikir bahwa mungkin apa yang dilakukan ayah tersebut, malah akan berbalik menjadi tidak produktif dan tidak sesuai dengan harapannya.

Apa yang membuat saya berpikir seperti itu?

Read More

Optimisme vs Harapan

Salah satu pemahaman baru yang saya dapat dari pertemuan komunitas Positif Psikologi beberapa hari yang lalu yaitu harapan dan optimisme itu berbeda. Sadarkah teman-teman kalau seseorang bisa berharap tapi tidak optimis. Memiliki harapan akan perubahan tapi tidak percaya/optimis bahwa apapun yang dilakukan dapat membawa perubahan.

Mungkin itu juga sebabnya banyak orang yang setelah “jatuh” dan mengalami kesulitan-kesulitan, ia tetap dapat bertahan, tetapi tidak melakukan banyak hal yang dapat mengubah kondisi hidupnya untuk menjadi lebih baik. Hal itu disebabkan karena orang tersebut tidak optimis bahwa tindakannya akan berdampak.

Contoh sederhana lain, cowok/cewek tertarik sama seseorang. Jatuh cinta. Berharap dia jadi miliknya. Memiliki harapan itu. Setiap hari membayangkan kegiatan yang akan dilakukan sama dia ketika sudah jadi pasangannya. Membayangkan emosi yang muncul kalau jadi pacarnya. Tapi ga pernah menyatakan perasaan atau melakukan sesuatu untuk bisa semakin dekat. Karena takut dan ga percaya atau ga optimis kalau tindakannya bakal berhasil mencapai harapannya.

Harapan bersifat pasif. Optimisme bersifat aktif.
Harapan membuat kita bertahan. Optimisme mendorong kita maju.

Siapakah kita?
Kita orang yang hanya penuh harapan atau orang yang optimis?

Kastena boshi

Pixar Inside Out : Mengatasi Kehilangan Dan Depresi

Pixar Inside Out adalah sebuah film yang luar biasa dari kacamata saya sebagai seorang praktisi di bidang kesehatan psikologis, karena film ini memberikan sebuah penjelasan yang sederhana dan gamplang mengenai kecerdasan emosi. Namun bila kita melihat lebih jauh dan teliti, film Inside Out menunjukkan kepada kita bagaimana seseorang mengalami kehilangan dan depresi, serta bagaimana cara sembuh dari luka tersebut. Saya telah membahas mengenai pembelajaran sederhana mengenai kecerdasan emosi / EQ pada tulisan saya sebelum ini. Sekarang saatnya kita belajar bersama mengenai pelajaran lain yang disuguhkan di film ini, yaitu bagaimana mengatasi sebuah kehilangan dan depresi.

1ca03764e1621ede59125c2eb8c23128 Read More

5 Pelajaran EQ Sederhana dari Film Inside Out

INSIDE-OUT

Saya selalu suka dengan film animasi Pixar melebihi film animasi dari produksi studio lainnya. Mengapa? Karena Pixar mampu menyuguhkan sebuah cerita animasi yang menarik, lucu, menyentuh, dan penuh dengan pelajaran hidup bagi anak kecil maupun dewasa. Anak yang menonton mampu terhibur, orangtua dan dewasa yang menonton mampu tersentil melalui pembelajaran yang disuguhkan dalam sebuah kisah yang menarik. Dan kecintaan saya terhadap film Pixar semakin menjadi-jadi setelah keluarnya film terbaru mereka, yaitu Inside Out!

Saya adalah seorang trainer yang bergerak di bidang kesehatan psikologis, sehingga saya sangat sering berbicara dengan kecerdasan emosi, karena salah satu ciri mereka yang mampu sehat secara psikologis adalah mereka yang pintar dalam mengelola emosi. Dan Pixar melalui film Inside Out membantu saya dalam tugas saya. Pertama, film ini membangun kesadaran seberapa pentingnya emosi dalam hidup seseorang. Kedua, Inside Out menggambarkan secara sederhana cara kerja emosi, yang memungkin saya meminjam film tersebut untuk menjelaskan kecerdasan emosi kepada banyak orang.

Untuk poin kedua di atas, mari kita melihat beberapa pelajaran mengenai kecerdasan emosi yang diberikan oleh film ini. Memang film ini dapat dibedah secara mendalam, tetapi pada kesempatan ini mari kita pelajari 5 hal sederhana saja.
Read More

Kalau Uang Tidak Bikin Bahagia, Mungkin Cara Belanjanya Salah!

Dari zaman dulu, zaman pra sejarah, manusia awal-awal sudah memahami sebuah kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Kemampuan manusia untuk memproduksi kebutuhannya tidak mampu mengimbangi jumlah kebutuhan dirinya sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun pada masa itu, manusia belum bisa membeli kebutuhannya dari orang lain, karena uang belum diciptakan oleh manusia. Uang baru diciptakan manusia sekitar 3000 tahun yang lalu, atau tepatnya 1100 SM (Sebelum Masehi).

Jadi yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan melakukan barter. Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang dialami oleh manusia dalam barter adalah kesulitan mempertemukan orang-orang yang saling membutuhkan dalam waktu bersamaan. Jadi barter sangat tidak efisien. Read More

How You Think About Stress May Help Your Life

Sebagai seorang sarjana psikologi, saya selama bertahun-tahun kuliah diajarkan bahwa stres adalah “musuh” yang mampu memberi dampak buruk bagi kesehatan fisiologis dan psikologis seseorang. Dan ketika akhirnya saya lulus dan menjadi seorang psychological health trainer, saya kembali mengajarkan kepada banyak orang bahwa stres adalah “musuh” yang perlu ditakuti dan dihindari. Sampai pada suatu saat saya membaca sebuah penelitian terbaru mengenai stres, yang kemudian saya menonton sebuah video seminar dari Kelly McGonigal (praktisi dan trainer psikologi kesehatan) di TED, dan saya cukup terkejut karena sepertinya apa yang selama ini saya yakini dan saya ajarkan ke orang lain membawa dampak buruk lebih banyak daripada dampak positifnya.

Changing how you think about stress makes you healthier

Stres pada umumnya diyakini membawa dampak negatif yang besar terhadap kesehatan, bahkan di Jepang terdapat istilah karoshi yang berarti kematian karena terlalu banyak bekerja. Namun sebuah penelitian yang diadakan oleh beberapa pihak menunjukkan hal yang sebaliknya.

Dampak stres yang umum diajarkan

Dampak stres yang umum diajarkan

Read More

Kolektor Sampah Emosi

Terkadang kita tidak perlu susah payah mengeluarkan uang banyak untuk pindah ke rumah baru, ke apartment baru ataupun ke tempat kos baru demi mendapatkan sebuah suasana tempat tinggal yang menyenangkan dan nyaman. Terkadang kita hanya butuh membuang semua barang yang sudah rusak, tidak terpakai ataupun yang disimpan hanya karena kenangan tertentu. Saat itu dilakukan, percayalah kita akan menemukan rumah/kamar/ruangan kita menjadi lebih luas, lega, bersih, nyaman, dan terkadang terasa seperti baru.

Sama dengan rumah/kamar/ruangan, maka psikologis manusia pun dapat ibarat seperti ruangan. Hal-hal yang kita taruh di sana akan mempengaruhi kondisi psikologis kita. Ketika kita ingin hidup yang nyaman dan bahagia, maka hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana kondisi ruang psikologis kita? Ada hal apa saja yang terletak di sana?

Ketika dalam ruang psikologis diri kita tersimpan banyak sekali sampah emosi, seperti kebencian, kekecewaan, luka batin, kemarahan, kecemburuan, kesedihan, sakit hati, perasaan bersalah dan masih banyak emosi negatif lainnya. Maka niscaya diri kita tidak akan pernah dapat merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Ibarat ruangan yang terlalu banyak sampah di dalamnya, ruangan tersebut menjadi sempit, pengap, bau dan tidak menyenangkan untuk ditinggali.

Percuma ketika kita berusaha melakukan banyak hal untuk mendapatkan kebahagiaan, tetapi kita tidak pernah mau membuang sampah emosi tersebut dari diri kita. Hasilnya akan sama saja. Kita akan kesulitan merasa bahagia. Read More

3 Racun Kebahagiaan

Setiap saat saya berbicara soal kebahagiaan, saya selalu tertarik untuk membicarakan filosofi agama Budha.

Mengapa?

Karena menurut saya, agama Budha memiliki filosofi tentang kebahagiaan yang menurut saya pribadi sangat mirip dengan ilmu psikologi yang saya pelajari. Sebelum memulai semua pembicaraan tentang filosofi Budhis, saya mengaku kalau saya penganut agama Budha. Tetapi apa yang saya tuliskan ini bukan sebuah opini yang lahir dari pandangan bias, tetapi sebuah opini yang lahir dari sebuah pemahaman saat mempelajari kedua ilmu tersebut : Budhisme dan Psikologi.

Seperti yang saya tulis sebelumnya, bahwa semua orang pada dasarnya mencari kebahagiaan, tetapi seringkali seumur hidup terjebak dalam ketidakbahagiaan. Dalam agama Budha disebutkan ada 3 racun yang membuat manusia terjebak dalam samsara (kesengsaraan). Secara sederhana ketiga racun (bahasa sansekerta : triviṣa) adalah penyebab manusia melakukan perbuatan-perbuatan yang pada akhirnya membuat dirinya terjebak hidup dalam kesengsaraan. Ketiga racun inilah yang menyebabkan lahirnya karma dan pada akhirnya memutus hubungan manusia dengan sumber kebahagiaan utama : nirwana (surga).

Wheel Of Life (Roda Kehidupan)

Wheel Of Life (Roda Kehidupan)

Read More

3 Pelajaran Yang Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan Indonesia

Mengajar seorang anak tentang bagaimana cara berlayar, bisa menjadi tepat ataupun menjadi sia-sia.

Sia-sia adalah ketika mengajarkan kepada anak yang tinggal di daerah pergunungan.

Tepat adalah ketika mengajarkan kepada seorang anak yang tinggal di daerah pantai atau kampung nelayan.

Sia-sia mengajarkan cara berlayar ke anak gunung, karena kebutuhan untuk berlayar minim atau bahkan tidak ada.

Tepat mengajarkan cara berlayar ke anak nelayan, karena mereka membutuhkan kemampuan tersebut untuk menunjang kehidupannya sehari-hari.

Melalui contoh di atas, kita melihat bahwa apakah suatu mata pelajaran itu tepat diajarkan atau hanya sebuah kesia-siaan, semua tergantung dengan relevansi mata pelajaran tersebut dengan kehidupan murid. Dengan kata lain yang lebih sederhana, pembelajaran yang baik harus memperhatikan kebutuhan anak-anak tersebut.

Better education Better nation

Ketika kita mengajarkan kepada seorang anak yang tidak ada relevansi dengan kehidupannya, baik sekarang ataupun di masa depan, maka hal tersebut menjadi sebuah kesia-siaan besar bagi sang murid. Anak tersebut telah menghabiskan berpuluh-puluh jam mempelajari sesuatu pelajaran yang penggunaan dalam kehidupannya sangat minim.

Sekarang kita berbicara tentang mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

Saya pribadi merasa bahwa mata pelajaran yang ada dalam kurikulum pendidikan kita, sebagian dapat digolongkan ke dalam kategori sia-sia, sebagian lagi masuk ke dalam kategori yang sudah tepat. Tetapi, selain kedua kategori tersebut, ada kategori ketiga. Kategori ini terdiri dari mata pelajaran-mata pelajaran yang  relevansinya dengan kebutuhan di masyarakat sangat tinggi, tetapi belum masuk dalam kurikulum. Sederhananya : dalam kehidupan sangat dibutuhkan tetapi tidak diajarkan di sekolah-sekolah.

Read More

Kalau Manusia Adalah Komputer

Tahun 1822, Charles Babbage bertekad dan mulai mengembangkan sebuah alat yang dikenal dengan nama Difference Engine. Alat ini diperhitungkan sebagai kalkulator mekanik pertama di dunia yang mampu menghitung beberapa set angka dan mencetak hasil perhitungannya. Difference Engine adalah nenek moyang dan cikal bakal dari komputer modern saat ini.

Father of Computer and The World First Computer

Father of Computer and The World First Computer

Menurut saya, komputer adalah sebuah penemuan paling besar dan berpengaruh (selain roda dan kertas tentunya) dalam sejarah peradaban manusia. Saat ini komputer telah membantu manusia dalam menghasilkan jutaan hasil karya yang membantu kemajuan kebudayaan kita. Terutama setelah Bill Gates dengan perusahaan microsoftnya memungkinkan komputer masuk ke dalam setiap rumah, sehingga komputer semakin tidak terpisahkan dalam membantu aktivitas kehidupan sehari-hari manusia.

Komputer sekarang ini memang tidak dapat lagi dipisahkan dengan kehidupan manusia. Bahkan manusia pun dapat dianalogikan seperti komputer. Mari kita lihat elemen-elemen umum yang ada dalam komputer, lalu kita bandingkan dengan elemen yang ada pada manusia. Read More