Manusia Remote AC

Ada 2 buah alat yang berhubungan dengan suhu udara dan hampir setiap rumah memilikinya. Alat itu adalah termometer dan termostat. Teman-teman pasti sudah tahu apa itu termometer. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu, baik suhu benda, orang, hewan, atau ruangan tertentu. Tapi mungkin hanya sebagian dari teman-teman familiar dengan kata termostat. Berlawanan dengan termometer, termostat itu adalah alat yang menentukan atau mengatur tinggi rendahnya suhu itu sendiri. Contoh termostat paling sederhana dan dapat ditemukan di mana-mana adalah remote AC.

Termometer tugasnya adalah mengukur suhu udara, sehingga ketika suhu udara di sekitar berubah maka dirinya akan ikut berubah. Ketika suhu dingin, maka termometer akan menunjukkan angka yang rendah. Ketika suhu panas, maka termometer akan menunjukkan angka yang tinggi. Termometer terus berubah mengikuti lingkungan. Ia tidak bisa mengubah lingkungan, hanya bereaksi terhadap hal yang terjadi pada lingkungan.

termometer vs termostat

Di lain pihak, termostat bekerja kebalikan dengan termometer. Termostat tidak bereaksi dan pasrah terhadap suhu lingkungan. Justru termostat yang menentukan suhu ruangan sekitarnya. Termostat mempengaruhi linkungan sekitarnya. Ketika kita mengatur suhu di termostat pada suhu 20°C, maka termostat akan membuat seluruh ruangan menjadi bersuhu 20°C. Read More

Bend It Like Beckham part 2

Pada Bend It Like Beckham part 1, saya telah menceritakan dan menyebutkan 2 pelajaran penting yang saya petik dari Beckham, yaitu :

  1. Dream Big and Work Hard
  2. Be Yourself dan keluarkan yang terbaik darimu

Tetapi karakter yang paling saya kagumi dari David Beckham adalah karakternya yang pantang menyerah. Setiap kali dirinya mendapat masalah, kritikan, ataupun diremehkan, ia selalu berusaha keras untuk bangkit dan membuktikan dirinya.

Beckham setelah mencetak gol dari tengah lapangan, karirnya langsung melesat pesat. Dirinya menjadi salah satu figur penting di tim inti Manchester United. Bahkan setelah Eric Cantona pensiun, Beckham dipercaya Alex Ferguson, pelatihnya, nomor punggung 7. Nomor punggung 7 di Manchester United sudah bagaikan nomor keramat, karena nomor ini selalu dikenakan oleh para pemain terbaik MU pada masanya.

Karir Beckham di timnas juga ikut melesat, tidak pelak ia memegang peran penting lolosnya timnas Inggris ke PD 1998. Namun masa bulan madu seperti cepat berakhir bagi Beckham. Pada babak perempat final PD 1998, melawan timnas Argentina, Beckham dikartu merah oleh wasit karena terlibat insiden dengan Diego Simeone. Singkat cerita, Inggris pun kalah oleh Argentina dalam adu penalti. Beckham langsung dijadikan kambing hitam oleh seluruh fans timnas Inggris. Ia menjadi musuh satu bangsa! Beckham dan keluarga berkali-kali mendapat ancaman penculikan, pembunuhan, dan sebagainya. Selain itu, setiap bermain stadion mana pun dalam liga Inggris, Beckham selalu dicemooh oleh seisi stadiun, bahkan seringkali dilempar koin oleh penonton. Read More

Bend It Like Beckham part 1

follow me @WilliamSBudiman

Saya sudah mengenal sepakbola sejak dulu, tapi saya tidak pernah berminat untuk mengikutinya. Tapi semua itu berubah setelah tanggal 17 Agustus 1996. Saat itu tanpa sengaja saya menyaksikan pertandingan sepakbola antara Manchester United vs. Wimbledon di TV. Pada awalnya saya hanya iseng-iseng nonton, karena tidak ada acara lain. Namun pada menit-menit akhir pertandingan, saya melihat kejadian yang sangat berkesan buat saya. seorang pemain muda asal Inggris menyetak gol dari jarak 71,5 meter, lebih dari ½ lapangan sepakbola!Kejadian itu hanya berlangsung kurang dari 4 detik, tapi benar-benar mengagumkan buat seorang anak kecil berusia 11 tahun. Gol tersebut kemudian dinyatakan sebagai “Goal of The Decade” (gol terbaik dalam 1 dekade) Liga Premier Inggris pada tahun 2003, kurang lebih 7 tahun setelah gol tersebut terjadi.  Pesepakbola itu adalah David Robert Joseph Beckham atau lebih dikenal sebagai David Beckham. Sejak saat itu saya mengidolakan David Beckham dan mengikuti terus kisah karir sepakbolanya.

David Beckham bukan sekedar pahlawan masa kecil saya, tapi ia adalah role model saya sampai saat ini. Beckham sebagai seorang pemain bola, sebagai pribadi, memberikan banyak pelajaran yang berharga bagi saya. Karakter yang terus saya ikuti dan tiru sampai saat ini. Read More

From Nobody to Be Somebody

Ini adalah kisah hidup seorang yang luar biasa. Kisah hidup Houtman Zainal Arifin. Kisah seorang pedagang asongan, anak jalanan, Office Boy yang kemudian menjadi Vice President Citibank di Indonesia. Sebuah jabatan Nomor 1 di Indonesia karena Presiden Direktur Citibank sendiri berada di USA.

Kisah ini dikutip dari sebuah aertikel yang saya dapat pada sebuah training. Semoga kisah ini menginspirasi teman-teman, seperti kisah ini menginspirasi saya. Berikut ini kisahnya :

Sekitar tahun 60an Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah menjajakan dagangannya.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya. Read More

Filosofi Gema

Ada seorang anak mendaki sebuah gunung dengan ayahnya. Ia diajak ayahnya untuk mendaki sebuah gunung yang paling indah dan terkenal di negaranya. Singkat cerita, sang ayah dan anak sudah mendaki hampir sampai di tengah-tengah gunung. Tiba-tiba, sang anak terjatuh, tersandung oleh sebuah batu!

Ketika terjatuh, sang anak berteriak kesakitan, “ADUH!!”

Tak lama kemudian, terdengar gema suaranya yang terpantul di dinding-dinding tebing pegunungan, “aduh..”

Karena tidak pernah mendengar gema sebelumnya, anak ini menganggap bahwa ada orang lain di suatu tempat yang mengikuti teriakannya. Maka ia berteriak kembali, “ SIAPA KAMU??!!”

Suara gemanya pun kembali terdengar, “siapa kamu….”

Merasa dipermainkan, sang anak kembali berteriak dengan kesal, “ JANGAN IKUTI SAYA TERUS!! KURANG AJAR KAMU!!”

Gema pun menjawab, “jangan ikuti saya terus.. kurang ajar kamu..”

“ARRRRGGGGGHHHHH!!!!!!!!!” teriak anak dengan kesal mendengar dirinya dikatai kurang ajar.

Dan ternyata si gema tetap mengulangi teriakan sang anak yang telah kesal tersebut, “arrrrggggghhhhh………” Read More

Achieve your Achievement!!

ACHIEVEMENT” atau pencapaian. Topik ini sangat menarik buat saya, karena banyak sekali di antara teman-teman saya yang suka mengeluh kepada saya, bahwa mereka merasa selama hidupnya tidak pernah berhasil mencapai sesuatu yang berarti dalam hidup mereka. Bahkan saya sendiri dulu juga selalu menganggap saya tidak pernah mencapai sesuatu.

Namun sebelum saya memulai membahas mengenai pencapaian, ijinkan saya bercerita tentang hobi baru saya seminggu terakhir. Hampir selama 1 minggu terakhir ini, saya membaca ulang semua blog post dari blog lama saya di FS (Friendster). Blog ini adalah blog saya selama masa kuliah sampai masa di mana saya sedang menyusun skripsi. Hal menarik selama saya membaca blog ini adalah isi blog saya terdahulu tidak terlepas dari 3 hal besar : percintaan; keluhan kuliah & organisasi; dan terakhir olahraga. Untuk post yang mengenai percintaan, saya sempat merasa malu dan tertawa sendiri membaca tulisan saya.

Namun yang benar-benar menarik perhatian saya adalah blog saya yang berisi keluhan-keluhan. Saya merasa bahwa saya selalu gagal mencapai sesuatu di setiap acara yang saya pegang. Saya merasa tidak pernah sukses. Saya dahulu adalah salah satu aktivis di kampus. Saya mengikuti hampir semua kegiatan senat dan kemahasiswaan lainnya. Bahkan waktu saya di kampus lebih banyak dihabiskan untuk berkegiatan dibanding kuliah. Saya 2 tahun ikut dalam HIMAPSI (senat mahasiswa) dan 1 tahun terlibat dalam KOMPSI (BPM – Badan Perwakilan Mahasiswa) dalam fakultas saya. Posisi KOMPSI adalah sebagai organisasi tertinggi di fakultas psikologi, mirip dengan fungsi MPR di negara kita.

Saya akan bercerita satu project, di mana saya merasa paling gagal. Project itu adalah PsikoOpen pada tahun 2006. Saya menjabat sebagai ketua umum PsikoOpen. Acara ini adalah gabungan 2 acara tahunan psikologi atma, yaitu Psikocup (event olahraga) dan Psikonite (acara malam seni psikologi). Selama ini kedua acara tersebut berjalan terpisah dan bersifat internal. Namun tahun ini, kedua acara tersebut digabung dalam 1 event dan mengundang seluruh fakultas psikologi di Jakarta. Acara terbesar untuk Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya pada masa itu. Saya sangat bangga bisa diberikan project ini.

Masalahnya adalah karena besarnya skala project ini, maka banyak sekali tantangan yang harus saya lewati bahkan sebelum event ini berlangsung. Singkat cerita, event ini kemudian berjalan dan berakhirlah. Walau kata sebagian besar teman saya dan Ketua HIMAPSI (ketua senat) saat itu, acara ini berakhir dengan gemilang, tapi saya merasa saya gagal. Saya gagal mencapai banyak target yang saya tentukan sebelumnya. Target jumlah fakultas peserta (hanya ½ dari target awal), target pendapatan dana dan jumlah peserta dari malam kesenian, dan masalah kepanitiaan lainnya. Saya sangat kecewa saat itu. Semua indikator keberhasilan yang saya targetkan gagal tercapai.

Ini yang saya tulis di blog saya dulu ketika saya sedang menulis kaleidoskop 1 tahun kehidupan saya, sebelum saya ulang tahun ke 21 :

“Terus kita beralih ke masalah organisasi. Selama satu tahun, oktober to oktober, gwa merasakankan bgt pahitnya organisasi kemahasiswaan. Penuh intrik n konflik. Gwa ikut kepengurusan Himapsi Bimo dan Adit. Di kedua kepengurusan itu gwa menemukan dua tipe pemimpin yang berbeda. Kemudian di kedua kepengurusan itu gwa memperjuangkan satu hal yaitu Psiko Open!! Demi acara ini,gwa yang waktu itu sedang sakit n suara hilang harus bela-belain menghadap KOMPSI untuk memperjuangkan acara ini bisa diwariskan dari kepengurusan Bimo ke Adit. Acara Psychology Open 2006 is my dream n my ambition!!! Till now this event is the biggest event Pschology Atmajaya ever. So i’m so proud to be the one who got the responsiblity to make it success. But what i can see now, i have failed!!! Hehehe ini adalah satu pelajaran paling beharga dalam hal berorganisasi buat gwa…”

Teman-teman, seandainya boleh ikut menilai. Menurut teman-teman apakah saya terhitung gagal? Saya pribadi pada saat itu menganggap saya gagal, walau saya yakin saya belajar banyak. Keyakinan tersebut bertahan sampai kurang lebih satu tahun yang lalu. Saya baru menyadari bahwa saya sama sekali tidak gagal.

Read More

Quitter, Camper & Climber

Tidak ada satu hal pun di dunia yang dapat menggantikan kegigihan.

Bakat tidak dapat; tidak hal yang lebih umum daripada orang-orang yang tidak sukses namun penuh bakat.

Kejeniusan tidak dapat; sangat banyak orang jenius yang tidak mendapatkan penghargaan yang semestinya atas kejeniusan mereka.

Pendidikan tidak dapat; di dunia ini penuh dengan orang berpendidikan yang terabaikan.

Kegigihan dan usaha yang pantang menyerah adalah hal yang paling penting.

Hal tersebut telah memecahkan dan akan terus memecahkan masalah yang dihadapi oleh umat manusia.

– Calvin Coolide –

Tanggal 10-14 Desember 2010, saya wisata ke gunung Wuyi (武夷山). Gunung ini adalah salah satu peninggalan warisan sejarah dunia yang dilindungi oleh PBB. Pada hari pertama, saya harus mendaki gunung ini dua kali. Pertama sebelum makan siang, kedua setelah makan siang. Pada kesempatan kedua, kami semua mendaki menuju puncak tertinggi di wuyishan, namanya adalah Tianyou Peak (天游峰). Saat kami akan memanjat suasananya sudah mulai akan gelap (musim dingin, siang lebih pendek), jadi kami hanya punya waktu 1.5 jam untuk mendaki dan kembali.

Saya sangat bersemangat untuk mendaki gunung itu dan percaya saya pasti paling cepat sampai di puncak. Tetapi tidak semua peserta semangat untuk mendaki, ada yang bahkan tidak mau mendaki dengan segala macam alasan yang bisa mereka berikan. Read More

The Garuda Way

Teman-teman, kita sebagai bangsa Indonesia tentunya tahu bahwa Burung Garuda adalah lambang negara kita. Burung Garuda bukan hanya sekedar lambang negara kita, bukan sekedar judul lagu nasional, bukan juga hanya sekedar hiasan di kelas-kelas dan kantor-kantor, apalagi hanya sekedar nama maskapai penerbangan. Burung Garuda mengisyarakatkan semangat yang luar biasa! Tapi apakah kita sebagai bangsa Indonesia meletakkan semangat Burung Garuda tersebut tepat di dada kita dan mengikuti semangatnya dalam menjalani hidup kita?

Mungkin setelah teman-teman membaca kalimat terakhir saya tadi, ada pertanyaan yang timbul : “Semangat apa? Semangat apa yang dimiliki Burung Garuda?”

Apabila pertanyaan tersebut muncul di diri teman-teman, saya rasa itu adalah hal yang sangat wajar, mengingat banyak orang yang mungkin sangat tidak mengenal Burung Garuda sebagai simbol bangsa kita. Saya juga seperti itu sampai beberapa hari lalu saya membaca blog teman saya dengan sebuah cerita yang luar biasa di dalamnya. (http://kalengorange.wordpress.com/2010/11/30/elang/)

Dalam blognya, dia bercerita tentang elang jawa. Tahu kah teman-teman, elang jawa adalah gambaran identik dengan lambang negara kita Burung Garuda?

Burung Garuda digambar berdasarkan rupa dari elang jawa. Read More

The Deadliest Prison on Earth

Dua orang kakak beradik, Floyd Cunningham (10 tahun) dan Glenn Cunningham (8 tahun), menjadi korban dalam sebuah kebakaran sekolah. Floyd meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Glenn mengalami luka bakar parah pada kedua kakinya. Ia kehilangan hampir semua daging pada kedua lutut dan  tulang keringnya, dan kehilangan semua jari telapak kaki kirinya. Para dokter yang menangani Glenn, merekomendasi agar kedua kaki Glenn diamputasi. Hal ini kemudian tidak jadi dilakukan karena Glenn meminta dan memohon kepada kedua orangtuanya untuk tidak mengijinkan para dokter mengamputasi kakinya. Dokter telah memprediksikan dan memvonis bahwa Glenn tidak bisa berjalan lagi.

Tapi dengan keyakinan, tekad dan usaha yang luar biasa (dan pijitan di kaki Glenn dari orangtuanya setiap hari), kurang lebih 2 tahun setelah kejadian tersebut Glenn pertama kalinya mencoba untuk kembali berjalan. Singkat cerita akhirnya Glenn berhasil bisa berjalan, bahkan ia bisa berlari!! Ia memutuskan menjadi atlet lari. Hasil yang diperoleh luar biasa, dari tahun 1932 – 1934, ia memenangi 6 Kejuaraan Lari Indoor. Kemudian di tahun 1936, ia memenangi medali perak di Olimpiade Berlin. Pada tahun 1938, ia mencetak rekor sebagai pelari 1 mill tercepat di dunia (saat ini rekornya sudah dipecahkan oleh beberapa pelari lainnya). Pada tahun yang sama pula, ia meraih gelar doktoralnya dari Universitas New York.

dr. Glenn Cunningham mempunyai nama julukan “the Kansas Flyer”, “ the Elkhart Express” dan “the Iron Horse of Kansas”. Sebuah taman di tempat asalnya, Elkhart, Kansas, diberi nama sesuai dengan namanya sebagai penghargaan untuk dirinya. Dari anak kecil yang sudah divonis tidak akan berjalan sampai menjadi salah satu pelari tercepat di masanya. Glenn Cunningham menunjukkan arti sebuah keyakinan. Read More

You Are What You Think

Follow me @WilliamSBudiman

Suatu hari seorang mahasiswa Fakultas Matematika dari University of California, Barkeley , datang terlambat ke kelas. Ia terlambat karena malam sebelumnya ia bergadang sampai subuh demi mengerjakan tugas, sehingga ia terlambat bangun pada pagi harinya. Saat ia tiba di kelasnya, seluruh mahasiswa sudah tidak ada dan di depan papan tulis tertulis 2 buah persamaan statistik matematika. Dia mengira bahwa soal tersebut adalah tugas yang diberikan profesornya untuk para mahasiswa, sehingga ia menyalinnya dan segera mengerjakannya. Saat mengerjakan soal tersebut, ia merasa bahwa soal ini jauh lebih sulit dari soal biasanya, sehingga ia membutuhkan waktu lebih lama dari seharusnya.

Beberapa hari kemudian ia datang ke profesornya (Profesornya bernama Jerzy Newman) untuk menyerahkan PRnya. Ia menyerahkan PR tersebut sambil meminta maaf karena telah terlambat kelas waktu itu dan terlambat menyerahkan PR. Ia menanyakan apakah PR ini masih diterima oleh profesornya. Profesornya saat itu sedang sibuk mengerjakan suatu hal, sehingga ia hanya meminta mahasiswa ini untuk meletakkan PR di meja si Profesor yang sudah sangat penuh dengan buku dan makalah-makalah lainnya.

Sekitar 6 minggu setelahnya, tiba-tiba sang mahasiswa ini terbangun karena sebuah ketokan yang berulang-ulang di pintu apartemennya. Ternyata tamu tersebut adalah profesornya yang sangat terlihat senang dan antusias, berkata “Saya sudah menuliskan kata pendahuluan untuk makalahmu! Segera periksa agar dapat segera dikirim untuk dipublikasikan!” Mahasiswa tersebut bingung apa yang sedang dibicarakan oleh profesornya.

Singkat cerita, ternyata 2 buah soal matematika yang ada di papan, yang dikira sebagai PR oleh mahasiswa tersebut, adalah 2 buah soal matematika yang tidak terpecahkan sejak lama oleh para ahli matematika dan statistik. 2 soal tersebut lebih tepat dikatakan sebagai 2 rumus statistik yang belum dapat dibuktikan, sampai mahasiswa tersebut membuktikannya kemudian. Mahasiswa ini bernama George Dantzig, seorang ahli statistik dan matematika terkenal di dunia saat ini.

Read More