“ACHIEVEMENT” atau pencapaian. Topik ini sangat menarik buat saya, karena banyak sekali di antara teman-teman saya yang suka mengeluh kepada saya, bahwa mereka merasa selama hidupnya tidak pernah berhasil mencapai sesuatu yang berarti dalam hidup mereka. Bahkan saya sendiri dulu juga selalu menganggap saya tidak pernah mencapai sesuatu.
Namun sebelum saya memulai membahas mengenai pencapaian, ijinkan saya bercerita tentang hobi baru saya seminggu terakhir. Hampir selama 1 minggu terakhir ini, saya membaca ulang semua blog post dari blog lama saya di FS (Friendster). Blog ini adalah blog saya selama masa kuliah sampai masa di mana saya sedang menyusun skripsi. Hal menarik selama saya membaca blog ini adalah isi blog saya terdahulu tidak terlepas dari 3 hal besar : percintaan; keluhan kuliah & organisasi; dan terakhir olahraga. Untuk post yang mengenai percintaan, saya sempat merasa malu dan tertawa sendiri membaca tulisan saya.
Namun yang benar-benar menarik perhatian saya adalah blog saya yang berisi keluhan-keluhan. Saya merasa bahwa saya selalu gagal mencapai sesuatu di setiap acara yang saya pegang. Saya merasa tidak pernah sukses. Saya dahulu adalah salah satu aktivis di kampus. Saya mengikuti hampir semua kegiatan senat dan kemahasiswaan lainnya. Bahkan waktu saya di kampus lebih banyak dihabiskan untuk berkegiatan dibanding kuliah. Saya 2 tahun ikut dalam HIMAPSI (senat mahasiswa) dan 1 tahun terlibat dalam KOMPSI (BPM – Badan Perwakilan Mahasiswa) dalam fakultas saya. Posisi KOMPSI adalah sebagai organisasi tertinggi di fakultas psikologi, mirip dengan fungsi MPR di negara kita.
Saya akan bercerita satu project, di mana saya merasa paling gagal. Project itu adalah PsikoOpen pada tahun 2006. Saya menjabat sebagai ketua umum PsikoOpen. Acara ini adalah gabungan 2 acara tahunan psikologi atma, yaitu Psikocup (event olahraga) dan Psikonite (acara malam seni psikologi). Selama ini kedua acara tersebut berjalan terpisah dan bersifat internal. Namun tahun ini, kedua acara tersebut digabung dalam 1 event dan mengundang seluruh fakultas psikologi di Jakarta. Acara terbesar untuk Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya pada masa itu. Saya sangat bangga bisa diberikan project ini.
Masalahnya adalah karena besarnya skala project ini, maka banyak sekali tantangan yang harus saya lewati bahkan sebelum event ini berlangsung. Singkat cerita, event ini kemudian berjalan dan berakhirlah. Walau kata sebagian besar teman saya dan Ketua HIMAPSI (ketua senat) saat itu, acara ini berakhir dengan gemilang, tapi saya merasa saya gagal. Saya gagal mencapai banyak target yang saya tentukan sebelumnya. Target jumlah fakultas peserta (hanya ½ dari target awal), target pendapatan dana dan jumlah peserta dari malam kesenian, dan masalah kepanitiaan lainnya. Saya sangat kecewa saat itu. Semua indikator keberhasilan yang saya targetkan gagal tercapai.
Ini yang saya tulis di blog saya dulu ketika saya sedang menulis kaleidoskop 1 tahun kehidupan saya, sebelum saya ulang tahun ke 21 :
“Terus kita beralih ke masalah organisasi. Selama satu tahun, oktober to oktober, gwa merasakankan bgt pahitnya organisasi kemahasiswaan. Penuh intrik n konflik. Gwa ikut kepengurusan Himapsi Bimo dan Adit. Di kedua kepengurusan itu gwa menemukan dua tipe pemimpin yang berbeda. Kemudian di kedua kepengurusan itu gwa memperjuangkan satu hal yaitu Psiko Open!! Demi acara ini,gwa yang waktu itu sedang sakit n suara hilang harus bela-belain menghadap KOMPSI untuk memperjuangkan acara ini bisa diwariskan dari kepengurusan Bimo ke Adit. Acara Psychology Open 2006 is my dream n my ambition!!! Till now this event is the biggest event Pschology Atmajaya ever. So i’m so proud to be the one who got the responsiblity to make it success. But what i can see now, i have failed!!! Hehehe ini adalah satu pelajaran paling beharga dalam hal berorganisasi buat gwa…”
Teman-teman, seandainya boleh ikut menilai. Menurut teman-teman apakah saya terhitung gagal? Saya pribadi pada saat itu menganggap saya gagal, walau saya yakin saya belajar banyak. Keyakinan tersebut bertahan sampai kurang lebih satu tahun yang lalu. Saya baru menyadari bahwa saya sama sekali tidak gagal.
Kebanyakan dari kita menganggap ACHIEVEMENT adalah berhasil mencapai atau memperoleh sesuatu. Sesuatu penghargaan yang nyata. Memang memperoleh sesuatu penghargaan yang nyata adalah sebuah pencapaian! Tapi apakah hanya dengan memperoleh sesuatu yang nyata, baru dapat disebut ACHIEVEMENT?
Apakah ketika kita berhasil mendapat kedudukan tertentu, baru disebut ACHIEVEMENT?
Apakah ketika berhasil memperoleh beasiswa, baru disebut ACHIEVEMENT?
Apakah menjadi juara kelas atau pelajar terbaik, baru disebut ACHIEVEMENT?
Yup, benar! Itu semua adalah ACHIEVEMENT. Tetapi perlu kita ketahui teman-teman,bahwa arti dari ACHIEVEMENT tidaklah sesempit itu. ACHIEVEMENT sendiri berdasarkan kamus bahasa Inggris Oxford memiliki arti :
a thing done successfully with effort, skill, or courage.
“sebuah masalah secara sukses terselesaikan dengan usaha, keterampilan atau keberanian.”
Ketika teman-teman dihadapkan kepada sebuah tugas, tantangan, project atau apapun, dan teman-teman dengan berani, dengan segenap keterampilan dan tenaga dan usaha mengerjakan hal tersebut. Teman-teman sudah memperoleh sebuah ACHIEVEMENT.
Saat teman-teman berani mengambil langkah, mengambil tindakan, berani keluar dari comfort zone. Teman-teman mengerahkan seluruh pikiran, tenaga dan keterampilan yang teman-teman miliki untuk menyelesaikan tugas tersebut. Maka teman-teman telah mendapatkan sesuatu pengalaman, pembelajaran, pengetahuan, dan keterampilan baru yang menjadikan teman-teman manusia yang lebih baik. Tanpa hal tersebut teman-teman tidak akan menjadi seseorang yang lebih baik.
Seperti halnya yang terjadi pada saya. Apabila saya tidak berani menerima project ini, maka saya tidak akan pernah maju selangkah. Kemudian selama proses yang saya alami, saya belajar sangat banyak sekali pengalaman. Pengalaman tentang bagaimana cara mengorganisir sebuah event besar. Bagaimana membina hubungan dengan sesama rekan kerja dan orang lain yang memiliki otoritas lebih tinggi dari saya. Bagaimana mengatasi konflik, dan banyak hal lainnya. Dan mungkin yang paling penting adalah saya belajar menjadi seorang pemimpin yang lebih baik. Itulah pencapaian terbesar saya ketika menjalankan project ini. Berkat pencapaian inilah saya berhasil melangkah menuju hal yang lebih besar di kemudian hari. Salah satunya adalah saya dapat menjadi seorang Sekjen KOMPSI (setara dengan Ketua BPM).
Thomas Edison hanya berhasil menemukan lampu, tapi ia mengalami kegagalan berkali-kali. Tetapi bagi dirinya itu bukan kegagalan. Setiap kegagalan baginya adalah sebuah pencapaian, keberhasilan mengetahui cara lain untuk menemukan lampu.
Seperti gambar di atas, gambar favorit saya. Kita seringkali seperti anak tersebut. Kita seringkali terpatok bahwa pencapaian adalah saat kita mendapatkan dot. Mata, pikiran dan energi kita terpatok hanya untuk mendapatkan dot tersebut. Padahal pencapaian yang sebenarnya adalah kita mampu melakukan sesuatu yang lebih luar biasa, “melangkah” dalam usaha mengambil dot tersebut. Keahlian melangkah inilah yang suatu saat membawa kita menggapai mimpi kita, bukan dot tersebut.
Jadi teman-teman, jangan pernah takut mencoba, berusaha, apalagi takut gagal. Karena kegagalan yang sesungguhnya adalah bukan saat kita gagal, tapi saat kita tidak melakukan apa-apa. Dan renungkan kembali hidup anda, anda akan melihat bahwa sesungguhnya ACHIEVEMENT yang telah anda capai luar biasa banyak!
Teruslah berusaha “melangkah” dengan segenap hati, keberanian, pikiran dan tenaga, maka suatu saat pasti dot tersebut akan menjadi milik anda! You are a winner, not a loser!
Kastena Boshi
follow me @WilliamSBudiman
sebuah masalah diselesaikan baik dengan usaha, keterampilan atau keberanian.”
What i find difficult is to find a blog that can capture me for a minute but you definitely add value. Keep it like this.
Hahaha… makasih buat blog-nya… karena makin lama, gue merasa ga berhasil melakukan apa-apa… stuck karena skripsi, skripsi juga ga lancar2 amat.. yang paling parah adalah STUCK-nya!!! Frustrasi!!! >_<
tenang sot, gwa pernah di tempat yang sama kaya loe.. Semua akan terbayar saat hari sidang dan mereka berkata “anda lulus”..
nah… gue kayaknya udah berasa eneg banget dan stuck… rasanya pesimis gue bakal denger tuh kata2 -___-
SB g suka post yg ini.. kadang saat kita belum berhasil mencapai sesuatu yang kita inginkan, kita malah bisa melihat hal lain yang bisa kita capai. atau bisa jadi selama proses kita untuk mencapai apa yang kita inginkan itu, kita malah mencapai hal lain. mirip ama gambar yg u taro itu.. he3..
Nambahan yaa…. sebuah kutipan dari Mr M. Anis Matta; “Kesuksesan bukanlah di awal kehidupan – bukan pula ditengah kehidupan – melainkan DIAKHIR KEHIDUPAN” dan ‘Tuhan tidak melihat APA YANG TELAH KAMU KERJAKAN…” –> Semoga setiap Perbuatan diawali dengan DOA – Niat yang Baik – CARA yang baik… Hasil ? Tawakal pd Allah… DEAL !
Maaf ada salah ketik seharusnya … “TUHAN MELIHAT APA YANG TELAH KAMU KERJAKAN….”
Setuju, manusia memang harus berusaha keras, tapi jangan lupa bahwa semua pencapaian selalu merupakan berkat dari Tuhan.
tertohok. Semoga blog ini bs menyadarkan gw.. hahaha. thx Be!
cui, gw suka ama gambar cerita bayi yg latihan jalan dgn ngejar dot itu, gw copy ye. thx bro! salam sukses =)