Brand It Like Beckham : The World Football Anomaly

Pada Headline halaman depan Koran Kompas edisi Sabtu 18 Mei 2013, tertampang foto David Beckham  dengan judul “Mau ke Mana Lagi, Beckham?” Lalu di bagian olahraga, Beckham mengambil 1 halaman penuh. Bahkan Berita pembahasan tentang Europa League : Benfica vs Chelsea hanya mengambil setengah halaman. Ini adalah hal yang mengagumkan dan luar biasa. Selama 17 tahun saya nonton sepakbola, saya tidak pernah melihat ada pesepakbola (bahkan olahragawan lain) yang pensiun dan mengambil headline di surat kabar nasional! Hanya Beckham satu-satunya.

Beckham Pensiun - Kompas

Setelah Beckham menyatakan pensiun, seperti yang telah diduga, respon di seluruh dunia langsung berhamburan. Banyak sekali artikel menulis tentang Beckham yang diikuti dengan komen-komen orang dalam artikel tersebut. Hal yang membuat sedih adalah dari sekian banyak komen tersebut cukup banyak orang yang mengkritik bahkan menghina Beckham. Komen tersebut memiliki pesan yang senada, antara lain :

  • Beckham bukan pemain hebat, dia hanya modal ganteng dan penampilan
  • Beckham adalah pemain bola yang overrated
  • Beckham bukan pemain bola, hanya bintang iklan yang dikontrak klub demi alasan marketing

Selama saya membaca komen tersebut, saya tidak berhenti berpikir dan bertanya :

Apa salahnya seorang pesepakbola menjadi terkenal untuk hal di luar sepakbola? Read More

Role Model as a Perfect Education Tools

Tahun 1996, terjadi sebuah gol yang dicetak oleh seorang pemain sepakbola Inggris berumur 21 tahun dan disaksikan oleh seorang bocah Indonesia berusia 11 tahun. Gol tersebut dicetak dari tengah lapangan sepakbola.  Setelah kejadian itu, hidup si pemain bola dan si bocah kecil tidak pernah sama lagi.

Pemain bola itu kemudian menjalani 17 tahun karir yang berkilau dengan prestasi. Menjadi satu-satunya pesepakbola Inggris yang :

  • bermain di 4 Klub Besar di 4 Liga terbesar di Eropa (Liga Inggris, Spanyol, Italia & Perancis),
  • meraih gelar juara liga di 4 negara berbeda,
  • 2 kali menjadi runner-up FIFA WORLD PLAYER of Year,
  • mencetak gol pada 3 Piala Dunia yang berbeda (1998, 2002, 2006).
  • Tahun 2002 mendapat penghargaan dari Asosiasi Sepakbola Inggris sebagai “Goal of The Decade”.

Beckham halfway goalSedangkan sang bocah tumbuh menjadi fans setia pemain tersebut dan pecinta permainan sepakbola. Pemain sepakbola muda tersebut telah menjadi bagian dari hidupnya. Bocah itu mengikuti dengan seksama kisah hidup dan karir si pesepakbola, membeli baju bola dan sepatunya, bermain bola sesuai dengan posisinya, memakai baju dengan nomor punggung yang sama dengannya, dan hampir setiap jengkal kamar si bocah penuh dengan posternya. Seperti yang mungkin telah ditebak oleh teman-teman, pemain bola tersebut adalah David Robert Joseph Beckham dan bocah kecil itu adalah William Sulivan Budiman alias saya sendiri. Tanggal 16 Mei 2013, David Beckham mengumumkan bahwa dirinya pensiun dari sepakbola. Sebuah berita yang sangat mengejutkan dan menyedihkan terutama bagi saya.

Jujur tanpa melebih-lebihkan, saya merasa ada sedikit bagian dari diri saya yang hilang saat mendengar berita itu.

Bagaimana tidak?! Setelah 17 tahun lebih, Beckham menjadi lebih dari sekedar idola bagi saya. Ia telah menjadi role model atau teladan. Read More

Berteman dengan Kesalahan dan Kegagalan

Pekerjaan sebagai seorang trainer membawa saya bertemu dengan banyak orang-orang baru. Bertemu dengan teman-teman baru dari banyak latar belakang keluarga, agama, ras, ekonomi, umur, pendidikan bahkan bangsa yang berbeda. Pengalaman bisa berkenalan dan “bersentuhan” dengan banyak karakter individu yang unik inilah merupakan salah satu sebab mengapa saya mencintai pekerjaan saya ini. Kesempatan saya untuk belajar bersama dengan para peserta yang luar biasa di banyak kegiatan membuat saya melihat ada satu kesamaan ditengah-tengah perbedaan karakteristik para peserta. Kesamaannya adalah sebagian besar dari para peserta pelatihan, seminar dan workshop saya memiliki hambatan dalam memberikan pendapat!

Ketika saya mengajukan pertanyaan ataupun sebuah pernyataan, hanya sebagian kecil dari peserta saya yang berani untuk menjawab dan berpendapat. Sebagian besar lainnya memilih untuk tetap diam dan menjadi pendengar yang baik. Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi ketika saya membantu sebuah training di Iran, fenomena ini pun terjadi. Hanya sebagian kecil peserta yang aktif dan berani memberikan pendapat. Tentunya banyak hal yang dapat menyebabkan fenomena ini, namun saya melihat ada satu penyebab yang cukup dominan, yaitu : TAKUT SALAH! Read More

Bend It Like Beckham part 2

Pada Bend It Like Beckham part 1, saya telah menceritakan dan menyebutkan 2 pelajaran penting yang saya petik dari Beckham, yaitu :

  1. Dream Big and Work Hard
  2. Be Yourself dan keluarkan yang terbaik darimu

Tetapi karakter yang paling saya kagumi dari David Beckham adalah karakternya yang pantang menyerah. Setiap kali dirinya mendapat masalah, kritikan, ataupun diremehkan, ia selalu berusaha keras untuk bangkit dan membuktikan dirinya.

Beckham setelah mencetak gol dari tengah lapangan, karirnya langsung melesat pesat. Dirinya menjadi salah satu figur penting di tim inti Manchester United. Bahkan setelah Eric Cantona pensiun, Beckham dipercaya Alex Ferguson, pelatihnya, nomor punggung 7. Nomor punggung 7 di Manchester United sudah bagaikan nomor keramat, karena nomor ini selalu dikenakan oleh para pemain terbaik MU pada masanya.

Karir Beckham di timnas juga ikut melesat, tidak pelak ia memegang peran penting lolosnya timnas Inggris ke PD 1998. Namun masa bulan madu seperti cepat berakhir bagi Beckham. Pada babak perempat final PD 1998, melawan timnas Argentina, Beckham dikartu merah oleh wasit karena terlibat insiden dengan Diego Simeone. Singkat cerita, Inggris pun kalah oleh Argentina dalam adu penalti. Beckham langsung dijadikan kambing hitam oleh seluruh fans timnas Inggris. Ia menjadi musuh satu bangsa! Beckham dan keluarga berkali-kali mendapat ancaman penculikan, pembunuhan, dan sebagainya. Selain itu, setiap bermain stadion mana pun dalam liga Inggris, Beckham selalu dicemooh oleh seisi stadiun, bahkan seringkali dilempar koin oleh penonton. Read More

Bend It Like Beckham part 1

follow me @WilliamSBudiman

Saya sudah mengenal sepakbola sejak dulu, tapi saya tidak pernah berminat untuk mengikutinya. Tapi semua itu berubah setelah tanggal 17 Agustus 1996. Saat itu tanpa sengaja saya menyaksikan pertandingan sepakbola antara Manchester United vs. Wimbledon di TV. Pada awalnya saya hanya iseng-iseng nonton, karena tidak ada acara lain. Namun pada menit-menit akhir pertandingan, saya melihat kejadian yang sangat berkesan buat saya. seorang pemain muda asal Inggris menyetak gol dari jarak 71,5 meter, lebih dari ½ lapangan sepakbola!Kejadian itu hanya berlangsung kurang dari 4 detik, tapi benar-benar mengagumkan buat seorang anak kecil berusia 11 tahun. Gol tersebut kemudian dinyatakan sebagai “Goal of The Decade” (gol terbaik dalam 1 dekade) Liga Premier Inggris pada tahun 2003, kurang lebih 7 tahun setelah gol tersebut terjadi.  Pesepakbola itu adalah David Robert Joseph Beckham atau lebih dikenal sebagai David Beckham. Sejak saat itu saya mengidolakan David Beckham dan mengikuti terus kisah karir sepakbolanya.

David Beckham bukan sekedar pahlawan masa kecil saya, tapi ia adalah role model saya sampai saat ini. Beckham sebagai seorang pemain bola, sebagai pribadi, memberikan banyak pelajaran yang berharga bagi saya. Karakter yang terus saya ikuti dan tiru sampai saat ini. Read More