Conditional Happiness Vs. Unconditional Happiness

Mari kita berandai-andai. Kalau saat ini juga teman-teman diberikan 2 pilihan yang dapat dikabulkan menjadi kenyataan saat ini juga, yaitu :

  1. You live happily ever after. Dengan kata lain, menjadi orang paling bahagia di dunia. Level kebahagiaan meningkat secara signifikan, yang artinya teman-teman merasa lega tanpa beban, merasa baik akan diri sendiri, stres menurun drastis, keeratan hubungan dengan teman dan keluarga meningkat, rasa penyesalan/bersalah/kemarahan menurun drastis (semoga kalau bisa malah menghilang), ceria, pikiran positif dan optimisme mengisi otak teman-teman.
  2. Dapat 2 milyar rupiah. DIBAYAR TUNAI.
bahagia mendadak vs. kaya mendadak

bahagia mendadak vs. kaya mendadak

Read More

Pendidikan Indonesia Gagal Move On

Pendidikan di Indonesia itu kalau dilihat-lihat, itu mirip seperti kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Upah tenaga kerja dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan yang signifikan, tetapi biaya kebutuhan hidup terus berlari kesetanan. Tidak heran saat ini para buruh mulai gelisah dan bergerak protes. Kalau kondisi ini masih terus didiamkan, maka kemungkinan adanya mogok dan demo besar-besaran para buruh tidak akan terhindarkan.

Kondisi itu juga sama dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Upah kerja itu adalah sistem pendidikan dan guru. Sedangkan biaya kebutuhan hidup adalah murid-murid sekolah.

Saatnya para murid adakan demo demi pendidikan yang lebih baik

Saatnya para murid adakan demo demi pendidikan yang lebih baik

Seperti halnya upah buruh, sistem pendidikan dan guru (komponen utama dalam sistem pendidikan) selama bertahun-tahun tidak mengalami perubahan yang signifikan. Tetapi kebutuhan murid yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi mengalami perubahan yang sangat besar dan kompleks. Kalau kondisi ini dibiarkan terus dan sistem pendidikan kita tidak mulai berevolusi secara cepat demi mengikuti kebutuhan murid, maka saya tidak berani membayangkan akan seberapa tertinggalnya kita dengan negara lain di dunia. Read More

Social Media : Connecting People by Disconnecting It!

social-mediaSemenjak awal sejarah peradaban manusia, dunia tidak pernah “sekecil” ini dan tidak pernah seseorang manusia dapat terhubung dengan sebegitu banyak orang pada saat yang bersamaan seperti masa sekarang ini. Tetapi sayangnya, manusia juga tidak pernah terputus seperti ini dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Badan ada di tempat, tetapi “nyawa” ada di sosial media yang terdapat dalam gadget masing-masing.

Internet. Semua ini bermula dari internet.

Saya masih ingat pertama kali saya menggunakan internet yaitu ketika SMP 1, kurang lebih berumur 13 tahun. Saat itu internet masih mengguna dial-up. Semoga yang baca tulisan ini masih mengerti apa itu dial-upDial-up adalah cara untuk mengakses internet yang digunakan pada jaman Soeharto masih jadi presiden  sampai beberapa tahun setelah jaman reformasi. Penggunaannya adalah dengan mencolok kabel telepon ke modem yang tertanam di belakang CPU PC — Yes, laptop masih mahal dan Nokia 5110 masih merajai Indonesia — dan tekan tulisan dial sampai anda mendengar sebuah bunyi khas yang menandai generasi anak 90an di Indonesia.

Jika internet digunakan, maka telepon tidak bisa digunakan. Kecepatan internetnya jika dibandingkan dengan kecepatan broadband internet sekarang seperti mobil ferrari melawan bajaj. Download lagu berdurasi 5 menit memerlukan watu yang sama dengan mendownload film bioskop berdurasi 1.5 jam yang beresolusi Blue Ray!

dial up

Dial-up Internet

Namun dalam waktu kurang dari 20 tahun, perkembangan teknologi terutama internet sangat luar biasa. Sejak email pertama dikirimkan pada tahun 1971 dan World Wide Web pertama dikembangkan pada tahun 1991, teknologi telah mengalami sebuah revolusi yang  masif dan super cepat.

Jika pada jaman dial-up kita yang mendatangi internet, maka pada saat ini internet yang mengikuti kemana pun kita pergi.

Read More

Jangan Jadikan Jokowi Sebagai Pahlawan

Peringatan : Ini adalah opini saya sebagai seorang pendukung Jokowi sebagai capres dalam konteks Pemilu 2014. Tentunya opini saya akan positif tentang Jokowi. Jika teman-teman bukan pendukung Jokowi dan tidak menyukai Jokowi, saya anjurkan jangan baca tulisan ini, kecuali teman-teman mau menerima, mempertimbangkan dan menghargai opini saya ini. Terima kasih.

Joko WidodoPertama kali saya mendengar soal nama Ir. H. Joko Widodo a.k.a Jokowi adalah saat masa persiapan pemilihan Gubernur Jakarta. Saat itu Jokowi bersama Ahok mencalonkan diri sebagai calon orang nomor 1 dan 2 di Jakarta. Terus terang saat itu sikap saya cenderung netral terhadap Jokowi. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai tertarik dengan tokoh yang satu ini. Pendekatannya dalam berkampanye dan komunikasi politik yang dilakukan oleh beliau selama kampanye cagub menarik untuk diperhatikan. 

Bagi saya ada 3 hal yang menarik, bahkan mungkin ini faktor yang membuat dirinya menang dalam pemilihan Gubernur Jakarta.

1. Prestasi nyata yang gemilang

Saat maju sebagai cagub, beliau sudah menunjukkan kapasitasnya dalam memimpin saat menjabat sebagai walikota Solo. Beliau berhasi mentransformasi kota Solo menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia. Selain itu beliau sudah mengantongi penghargaan internasional sebagai salah satu walikota terbaik di dunia oleh website worldmayor.com [sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/08/231452760/Jokowi-Wali-Kota-Terbaik-Ketiga-Dunia].

Bandingkan saja dengan prestasi yang dimiliki oleh kedua pendahulu Jokowi : Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Sutiyoso sebelum menjadi gubernur Jakarta adalah seorang Panglima Kodam Jaya yang cukup berprestasi, tetapi tidak memiliki pengalaman apalagi prestasi sebagai pemimpin sebuah kota ataupun provinsi [sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sutiyoso]. Sedangkan Fauzi Bowo prestasi yang dimilikinya sebelum menjadi Gubernur Jakarta, ya……..wakilnya Bang Yos. Read More

The Raid 2 Berandal : Totalitas + Kualitas = Mind Blowing!

The Raid 2 Berandal

The Raid 2 Berandal definitely is a mind-blowingly and insanely brutal yet incredibly beauty and awesome action movie that was ever made! EVER!

Bagi teman-teman pecinta film action dan bela diri pasti akan setuju dengan pernyataan saya di atas. Film ini dari segala aspek merupakan sebuah masterpieceterutama aspek sinematografi, film scoring (penataan musik) dan koreografi. It’s super cool!! Musik dalam film ini dijahit dengan sangat sempurna dan membantu kita merasakan suasana dan emosi dari setiap scene film. Kemudian, ini adalah pertama kalinya saya nonton film action dan terpana dengan angle pengambilan gambarnya dan sinematografinya. Detil-detil kecil dalam film ini diperhatikan dengan sangat telaten. It’s so beautiful!  Read More

Tweets #MelekEmosi Pilihan part 8

Follow my tweet @WilliamSBudiman

  1. Nah diantara sekian banyak emosi, yang paling bahaya buat dipendem sendiri lama-lama dalam hati itu adalah marah. #MelekEmosi
  2. Melebihi segala jenis emosi lainnya, simpan and pendem marah itu dampaknya paling parah buat diri sendiri. #MelekEmosi
  3. Sayangnya byk org yang masih merasa kalau mendem marah (apalagi kalau cuma marah soal hal kecil) itu ga masalah. Tapi ga begitu! #MelekEmosi
  4. Marah = Rayap Super. Kesehatan Psikologis Manusia = Kotak Kayu. #MelekEmosi
  5. Marah=Rayap Super. Simpen marah dlm hati = buang rayap ke dlm kotak kayu. Jaminan “digerogotin” dari dlm sampai kotak itu rusak. #MelekEmosi
  6. Walau cuma 1 rayap kecil yang disimpen dlm kotak kayu. Tetap tunggu waktu cepat/lambat, kotak kayu kita bakal hancur juga. #MelekEmosi
  7. Kalau kita mau #SehatPsikologis, syarat utamanya adalah bisa ekspresiin marah dengan baik.
  8. Masalah utamanya : bagi kita org timur, kita sudah ditanamkan dalam-dalam dari kecil kalau marah itu salah! #MelekEmosi
  9. Makanya setiap kita marah, pasti kita dimarahin balik sama orangtua/guru karena kita marah. “Anak baik itu ga boleh marah!” #MelekEmosi
  10. Lucunya kl orgtua/guru marah = tanda sayang. Anak marah = salah/ga sopan. Kasihan ya kita dr kecil diajar buat jd ga konsisten! #MelekEmosi
  11. Mkny jg pas kita dimarahin,kita suka marah balik. Krn bagi kita,org itu melakukan hal yg tidak sepantasnya ke kita,yaitu: Marah. #MelekEmosi
  12. Kalau keyakinan kita dari kecil bahwa marah itu salah, gimana kita bisa mengekspresikan marah dengan baik? Kan ga boleh marah. #MelekEmosi
  13. Oleh krn itu,agar kita bisa mengekspresikan marah dengan baik, kita perlu mengubah mindset/pemikiran kita ttg marah itu sendiri. #MelekEmosi
  14. Marah itu kasihan. Dia selalu dikambinghitamkan dan dilabel buruk sama masyarakat. Padahal marah itu hal manusiawi loh. #MelekEmosi
  15. CATAT! Marah itu tidak pernah salah, bahkan wajar. Yang salah adalah cara dan kepada siapa kita marah. #MelekEmosi
  16. Kita srg bgt marah ke orang (bhkan benda/hewan) yang salah. Dan cara kita salah dan menyakiti. Ini sumber segala bencana dunia! #MelekEmosi
  17. “Marah itu mudah! Tp marah pada org yg bnr,pada saat yg bnr, u/ tujuan yg bnr & dgn cara yg bnr,itu yg tdk mudah!” ~Aristoteles #MelekEmosi

Kastena Boshi

Tweets #MelekEmosi Pilihan part 7

Follow my tweet @WilliamSBudiman

  1. Ekspresi emosi bisa kita analogikan seperti KENTUT. #MelekEmosi
  2. Lihat saya bahas kentut di twitter pasti byk yg merasa aneh & ga pantas. Sama ky persepsi masy Indo soal mengekspresikan emosi. #MelekEmosi
  3. Ekspresi emosi = kentut. Perilaku yang dianggap orang malu-maluin, ga sopan & ga seharusnya. #MelekEmosi
  4. Ekspresi emosi = kentut. Dikeluarin malu, ditahan sakit. Dilematis. #MelekEmosi
  5. Ekspresi emosi = kentut. Suka ga suka, mau ga mau, ujung-ujungnya harus dikeluarin. #MelekEmosi
  6. Ekspresi emosi = kentut. Terlalu lama ditahan, makin sakit kita. Mau kerja apapun ga konsen, yg kepikiran cuma kentutnya doang. #MelekEmosi
  7. Ekspresi emosi = kentut. Kalau kita ga kentut berhari-hari, harus ke dokter. Malah bisa-bisa diopname. #MelekEmosi
  8. Ekspresi emosi = kentut. Kalau ditahan lebih lama, pas akhirnya keluar, dampaknya jauh lebih dasyat. Bisa “membunuh” org lain. #MelekEmosi
  9. Ekspresi emosi = kentut. Walau kita usahain tahan,muka kita tetap kelihatan lagi nahan/aneh ekspresinya. Org lain tetap curiga. #MelekEmosi
  10. Kelamaan tahan kentut,jd ga bs bedain knp skt perut. Mau BAB/cm kentut. Emosi ditahan buat kita ga bs menilai masalah dgn baik. #MelekEmosi
  11. (1/2)Ekspresi emosi=kentut. Kentut keras kmgknan bsr ga bau. Kentut pelan=bahaya! Kentut yg kelamaan ditahan, bs jadi tipe ke2. #MelekEmosi
  12. (2/2) Org yg ekspresif emosi kemungkinan besar lebih #SehatPsikologis drpd yg susah atau tidak ekspresif dalam emosi. #MelekEmosi
  13. (1/2)Ekspresi emosi = kentut. Ga blh ditahan krn ga sehat. Jd bljr kentut yg pintar. Kentut yg tepat sasaran & tidak mengganggu. #MelekEmosi
  14. (2/2) Emosi ga blh ditahan krn ga #SehatPsikologis. Jd bljr cara ekspresi emosi yg pintar demi hidup yg lbh baik.#MelekEmosi
  15. Jgn malu u/ kentut krn itu wajar, terlebih jgn malu u/ ekspresikan emosi. Emosi yg terekspresikan dgn tepat itu dampaknya hebat! #MelekEmosi

Kastena Boshi

Tweets #MelekEmosi Pilihan part 6

Follow my tweet @WilliamSBudiman

  1. Walau sejak SMP-kuliah selalu jadi ketua di organisasi siswa/mhsw, tapi baru menyadari arti menjadi pemimpin saat di @AethraLC
  2. Tantangan terbesar pemimpin itu ternyata bukan membawa tim menjadi produktif, tapi bagaimana membawa tim jadi kondusif & berfungsi optimal.
  3. Fokus pemimpin itu bukan kecepatan tertinggi yg dihasilkan sebuah “mobil”,tp bgmn setiap sparepart “mobil” terawat & berfungsi baik.
  4. Kalau mobilnya bisa kenceng sekarang,tp sparepartnya rusak dan akhirnya mobilnya berhenti, buat apa?
  5. Pemimpin hrs sadar kalau menghire anak buah itu bukan cm menghire tenaga & keahliannya,tp jg seluruh masalahnya. karena manusia itu 1 paket.
  6. Pemimpin tidak bisa cuma mau dapat hasil kerja yang optimum, tapi menolak memperhatikan masalah psikologis & kesehatan mental bawahannya.
  7. Pemimpin yang hebat itu sadar kalau psychological well being / kesehatan mental karyawan itu berbanding lurus dgn performa. #MelekEmosi
  8. Makanya kita hrs peka emosi yg dialami bawahan dan bertindak sesuai dgn info itu, demi memenuhi kebutuhan emosi mereka. #MelekEmosi
  9. Sebelum mengelola kebutuhan emosi bawahan, hrs bs mengelola kebutuhan emosi kita dl. Krn membantu emotional needs org itu lelah. #MelekEmosi
  10. Kalau malah pemimpinnya yg kesehatan mentalnya jebol krn kelelahan mengelola emotional needs bawahan = gawat & kacau. #MelekEmosi
  11. Jadi mulailah #MelekEmosi untuk jadi pemimpin yg lbh baik. Pemimpin yang cerdas emosi. Emotionally Smart Leader.

Kastena Boshi

Sekolah : Pabrik Penghasil Robot [ ? ]

Senin 3 Maret 2014, Jakarta kembali dihebohkan dengan berita seorang mahasiswa Unas tewas bunuh diri setelah meloncat dari lantai 5 gedung ITC Depok. Peristiwa ini mengundang banyak respon dari masyarakat di media sosial. Sebagian ada yang mengatakan bahwa hal yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah tindakan egois dan bodoh, yang kemudian dengan cepat pula pernyataan tersebut disambut dengan kecaman dari banyak pihak. Pihak yang mengecam tersebut di timeline media sosial saya kebanyakan adalah mahasiswa psikologi. Saya sarjana psikologi. Bagi saya peristiwa bunuh diri adalah bodoh.

Sebelum teman-teman mulai mengecap saya buruk, menutup halaman ini, atau langsung mengecam pernyataan saya, tolong lanjut baca penjelasan saya. Saya belum selesai.

Saya setuju dengan semua pihak yang mengatakan bahwa perilaku bunuh diri adalah sebuah kebodohan dari korban bunuh diri. Perilaku mengakhiri hidup demi menyelesaikan masalah itu bodoh, apalagi terkadang masalahnya sangat sepele. Sebelum menulis tulisan ini saya membaca beberapa berita berkaitan dengan bunuh diri. Ada kasus seorang anak SMA bunuh diri karena tidak diberi uang untuk membeli softlens oleh keluarganya. Ketika saya baca berita itu, saya hanya bisa geleng-geleng kepala. Memang benar tindakan mereka bodoh. Akan tetapi ada 1 hal yang terlupakan oleh kita, yaitu :

kondisi psikologis kita tidak sama dengan kondisi psikologis mereka para bunuh diri.  Read More

Video Games Si Guru Ideal

video-gamePada tulisan terdahulu saya, saya menyebutkan bahwa video games adalah guru yang lebih baik dari pada guru-guru di sekolah. Saya berkata demikian karena video games terbukti mampu menumbuhkan minat belajar dan inisiatif belajar dalam diri anak-anak, padahal itu seharusnya adalah tugas dari seorang guru. Tetapi yang terjadi adalah guru-guru dengan tanpa sengaja malah menciptakan kondisi di mana para siswa membenci belajar. Seseorang yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam menumbuhkan minat dan inisiatif belajar, malah menimbulkan kebencian dan keengganan dalam belajar. Ironis.

Saya merasa bahwa semua guru yang ingin mengajar harus mulai belajar dari video games untuk bisa menjadi seorang guru yang lebih baik. Read More