Social Media : Connecting People by Disconnecting It!
Semenjak awal sejarah peradaban manusia, dunia tidak pernah “sekecil” ini dan tidak pernah seseorang manusia dapat terhubung dengan sebegitu banyak orang pada saat yang bersamaan seperti masa sekarang ini. Tetapi sayangnya, manusia juga tidak pernah terputus seperti ini dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Badan ada di tempat, tetapi “nyawa” ada di sosial media yang terdapat dalam gadget masing-masing.
Internet. Semua ini bermula dari internet.
Saya masih ingat pertama kali saya menggunakan internet yaitu ketika SMP 1, kurang lebih berumur 13 tahun. Saat itu internet masih mengguna dial-up. Semoga yang baca tulisan ini masih mengerti apa itu dial-up. Dial-up adalah cara untuk mengakses internet yang digunakan pada jaman Soeharto masih jadi presiden sampai beberapa tahun setelah jaman reformasi. Penggunaannya adalah dengan mencolok kabel telepon ke modem yang tertanam di belakang CPU PC — Yes, laptop masih mahal dan Nokia 5110 masih merajai Indonesia — dan tekan tulisan dial sampai anda mendengar sebuah bunyi khas yang menandai generasi anak 90an di Indonesia.
Jika internet digunakan, maka telepon tidak bisa digunakan. Kecepatan internetnya jika dibandingkan dengan kecepatan broadband internet sekarang seperti mobil ferrari melawan bajaj. Download lagu berdurasi 5 menit memerlukan watu yang sama dengan mendownload film bioskop berdurasi 1.5 jam yang beresolusi Blue Ray!

Dial-up Internet
Namun dalam waktu kurang dari 20 tahun, perkembangan teknologi terutama internet sangat luar biasa. Sejak email pertama dikirimkan pada tahun 1971 dan World Wide Web pertama dikembangkan pada tahun 1991, teknologi telah mengalami sebuah revolusi yang masif dan super cepat.
Jika pada jaman dial-up kita yang mendatangi internet, maka pada saat ini internet yang mengikuti kemana pun kita pergi.