Pendidikan Indonesia Gagal Move On

Pendidikan di Indonesia itu kalau dilihat-lihat, itu mirip seperti kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Upah tenaga kerja dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan yang signifikan, tetapi biaya kebutuhan hidup terus berlari kesetanan. Tidak heran saat ini para buruh mulai gelisah dan bergerak protes. Kalau kondisi ini masih terus didiamkan, maka kemungkinan adanya mogok dan demo besar-besaran para buruh tidak akan terhindarkan.

Kondisi itu juga sama dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Upah kerja itu adalah sistem pendidikan dan guru. Sedangkan biaya kebutuhan hidup adalah murid-murid sekolah.

Saatnya para murid adakan demo demi pendidikan yang lebih baik

Saatnya para murid adakan demo demi pendidikan yang lebih baik

Seperti halnya upah buruh, sistem pendidikan dan guru (komponen utama dalam sistem pendidikan) selama bertahun-tahun tidak mengalami perubahan yang signifikan. Tetapi kebutuhan murid yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi mengalami perubahan yang sangat besar dan kompleks. Kalau kondisi ini dibiarkan terus dan sistem pendidikan kita tidak mulai berevolusi secara cepat demi mengikuti kebutuhan murid, maka saya tidak berani membayangkan akan seberapa tertinggalnya kita dengan negara lain di dunia. Read More

Sekolah : Pabrik Penghasil Robot [ ? ]

Senin 3 Maret 2014, Jakarta kembali dihebohkan dengan berita seorang mahasiswa Unas tewas bunuh diri setelah meloncat dari lantai 5 gedung ITC Depok. Peristiwa ini mengundang banyak respon dari masyarakat di media sosial. Sebagian ada yang mengatakan bahwa hal yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah tindakan egois dan bodoh, yang kemudian dengan cepat pula pernyataan tersebut disambut dengan kecaman dari banyak pihak. Pihak yang mengecam tersebut di timeline media sosial saya kebanyakan adalah mahasiswa psikologi. Saya sarjana psikologi. Bagi saya peristiwa bunuh diri adalah bodoh.

Sebelum teman-teman mulai mengecap saya buruk, menutup halaman ini, atau langsung mengecam pernyataan saya, tolong lanjut baca penjelasan saya. Saya belum selesai.

Saya setuju dengan semua pihak yang mengatakan bahwa perilaku bunuh diri adalah sebuah kebodohan dari korban bunuh diri. Perilaku mengakhiri hidup demi menyelesaikan masalah itu bodoh, apalagi terkadang masalahnya sangat sepele. Sebelum menulis tulisan ini saya membaca beberapa berita berkaitan dengan bunuh diri. Ada kasus seorang anak SMA bunuh diri karena tidak diberi uang untuk membeli softlens oleh keluarganya. Ketika saya baca berita itu, saya hanya bisa geleng-geleng kepala. Memang benar tindakan mereka bodoh. Akan tetapi ada 1 hal yang terlupakan oleh kita, yaitu :

kondisi psikologis kita tidak sama dengan kondisi psikologis mereka para bunuh diri.  Read More

Saat Video Games Menjadi Guru Yang Lebih Baik Dari Guru Sekolah

Sampai saat tulisan ini saya keluarkan, saya masih mengalami kesulitan dalam menjelaskan pekerjaan saya kepada orang lain, baik orangtua, saudara, teman-teman sekolah maupun banyak orang lainnya. Pekerjaan saya adalah trainer dan saya mulai menjalani profesi ini sejak masih di bangku kuliah. Hampir setiap orang yang mendengar profesi saya, pertanyaan aneh ataupun kesimpulan aneh lainnya banyak bermunculan, seperti : “Oh MC kerjanya!”, “Jadi trainer kaya di fitnes gitu?”, sampai paling dekat itu “oh guru…”. 

Frustasi rasanya kalau harus menjelaskan profesi saya. Untunglah belakangan para motivator mulai bermunculan, salah satunya adalah Mario Teguh dengan “salam supernya” yang terkenal itu. Saya menjadi memiliki cara sederhana dalam menjelaskan pekerjaan saya : “Saya Mario Teguh, tapi berambut!”. Walaupun tetap tidak menjelaskan dengan tepat profesi saya, tetapi semua yang bertanya selalu langsung mendapat gambaran besar pekerjaan saya.

Saya sangat memaklumi kondisi tersebut, karena memang 10 tahun yang lalu sekitar tahun 2004, profesi trainer ini masih sangat minim bahkan belum ada. Kondisi yang sama juga terlihat untuk banyak profesi pekerjaan lain yang banyak dibutuhkan tahun 2014, tetapi belum ada pada saat 10 tahun lalu, bahkan 4 tahun lalu. Contoh profesi tersebut di Indonesia antara lain :

  • Social Media Strategists
  • App Developer
  • Personal Branding Consultant
  • Overseas Study Admissions Counselor
  • Stand Up Comedian

Hal ini disebabkan dengan terus berevolusinya ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemudian berdampak pada berkembangnya kebutuhan manusia. Perubahan tersebut terjadi sangat cepat baik kita sadari maupun tidak. Berdasarkan hasil survey menunjukkan bahwa 10 besar profesi pekerjaan yang paling dicari pada tahun 2010, belum ada pada tahun 2004. Read More