Friends and Enemies of Success

Di sebuah hutan hiduplah seorang pertapa. Pertapa ini dianggap sakti dan bijaksana oleh penduduk di sekitar hutan tersebut, oleh karena itu tidak jarang orang yang datang ke pertapa ini untuk meminta bantuan. Di desa tidak jauh dari hutan sang pertapa, hiduplah seorang pemuda. Dirinya cukup pemalas dan tidak mau bekerja keras, tapi dirinya ingin kaya. Oleh karena itu, pemuda ini memutuskan untuk mencari sang pertapa untuk meminta pertolongan. Setelah beberapa mencari lokasi pertapa ini, sang pemuda akhirnya bertemu dengan sang pertapa. Tanpa panjang lebar, sang pemuda langsung mengutarakan niatnya kepada sang pertapa. “Wahai pertapa bijaksana, saya ingin cepat kaya tanpa harus berusaha keras! Tolong bantu saya.” Lalu sang pertapa menjawab, “Hal ini mudah, kamu tinggal ke tebing dekat laut di seberang desa kamu. Cari sebuah batu yang ketika kamu pegang terasa hangat dan sangat halus. Jika kamu bisa menemukan batu ini, artinya kekayaan akan segera datang ke kamu. Pemuda ini menurut dan keesokan harinya ia langsung pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh sang pertapa. Tempat tersebut ternyata sebuah tebing yang sangat besar dan banyak sekali batu. Pemuda ini langsung mulai mengambil satu batu dan memeriksa batu tersebut. Ternyata batu tersebut terasa dingin dan permukaannya kasar. Oleh karena itu bukan batu yang di maksud, maka ia melempar batu tersebut ke luar tebing, ke arah laut. Satu per satu pemuda ini memeriksa batu di sana, dari pagi hari sampai matahari tenggelam. Tetapi tidak ada satupun batu yang terasa hangat dan halus. Keesokan paginya ia kembali datang ke tempat tersebut dan melakukan kegiatan yang sama, tapi selalu dengan hasil yang sama. Semua batu yang dipegangnya selalu dingin dan kasar. Ia terus melakukan kegiatan ini hari demi hari, bahkan bulan demi bulan, dan selalu dengan hasil yang sama. Suatu hari, ia kembali datang ke tebing ini dan melakukan kegiatan yang sama. Setelah lewat berjam-jam di tebing tersebut, ia mengambil sebuah batu, dipegang sebentar di telapak tangan dan langsung dilempar ke laut. Tapi tiba-tiba dia jatuh berlutut, berteriak kencang dan mulai menangis. Ternyata batu yang dibuang tersebut adalah batu yang dicari-cari dirinya selama ini. Batu yang hangat dan halus. Tapi karena pemuda ini selama berbulan-bulan terbiasa mengambil batu, dipegang  sebentar dan langsung dilempar ke laut, tanpa terasa ketika batu yang dicari-cari telah ketemu, ia secara otomatis tetap membuang batu tersebut. Saat dirinya sadar, semuanya telah terlambat. Kebiasaan dirinya telah menyebabkan batu yang dicari-cari selama berbulan-bulan terbuang begitu saja. Read More