Role Model as a Perfect Education Tools
Tahun 1996, terjadi sebuah gol yang dicetak oleh seorang pemain sepakbola Inggris berumur 21 tahun dan disaksikan oleh seorang bocah Indonesia berusia 11 tahun. Gol tersebut dicetak dari tengah lapangan sepakbola. Setelah kejadian itu, hidup si pemain bola dan si bocah kecil tidak pernah sama lagi.
Pemain bola itu kemudian menjalani 17 tahun karir yang berkilau dengan prestasi. Menjadi satu-satunya pesepakbola Inggris yang :
- bermain di 4 Klub Besar di 4 Liga terbesar di Eropa (Liga Inggris, Spanyol, Italia & Perancis),
- meraih gelar juara liga di 4 negara berbeda,
- 2 kali menjadi runner-up FIFA WORLD PLAYER of Year,
- mencetak gol pada 3 Piala Dunia yang berbeda (1998, 2002, 2006).
- Tahun 2002 mendapat penghargaan dari Asosiasi Sepakbola Inggris sebagai “Goal of The Decade”.
Sedangkan sang bocah tumbuh menjadi fans setia pemain tersebut dan pecinta permainan sepakbola. Pemain sepakbola muda tersebut telah menjadi bagian dari hidupnya. Bocah itu mengikuti dengan seksama kisah hidup dan karir si pesepakbola, membeli baju bola dan sepatunya, bermain bola sesuai dengan posisinya, memakai baju dengan nomor punggung yang sama dengannya, dan hampir setiap jengkal kamar si bocah penuh dengan posternya. Seperti yang mungkin telah ditebak oleh teman-teman, pemain bola tersebut adalah David Robert Joseph Beckham dan bocah kecil itu adalah William Sulivan Budiman alias saya sendiri. Tanggal 16 Mei 2013, David Beckham mengumumkan bahwa dirinya pensiun dari sepakbola. Sebuah berita yang sangat mengejutkan dan menyedihkan terutama bagi saya.
Jujur tanpa melebih-lebihkan, saya merasa ada sedikit bagian dari diri saya yang hilang saat mendengar berita itu.
Bagaimana tidak?! Setelah 17 tahun lebih, Beckham menjadi lebih dari sekedar idola bagi saya. Ia telah menjadi role model atau teladan. Read More