Jangan Jadikan Jokowi Sebagai Pahlawan

Peringatan : Ini adalah opini saya sebagai seorang pendukung Jokowi sebagai capres dalam konteks Pemilu 2014. Tentunya opini saya akan positif tentang Jokowi. Jika teman-teman bukan pendukung Jokowi dan tidak menyukai Jokowi, saya anjurkan jangan baca tulisan ini, kecuali teman-teman mau menerima, mempertimbangkan dan menghargai opini saya ini. Terima kasih.

Joko WidodoPertama kali saya mendengar soal nama Ir. H. Joko Widodo a.k.a Jokowi adalah saat masa persiapan pemilihan Gubernur Jakarta. Saat itu Jokowi bersama Ahok mencalonkan diri sebagai calon orang nomor 1 dan 2 di Jakarta. Terus terang saat itu sikap saya cenderung netral terhadap Jokowi. Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai tertarik dengan tokoh yang satu ini. Pendekatannya dalam berkampanye dan komunikasi politik yang dilakukan oleh beliau selama kampanye cagub menarik untuk diperhatikan. 

Bagi saya ada 3 hal yang menarik, bahkan mungkin ini faktor yang membuat dirinya menang dalam pemilihan Gubernur Jakarta.

1. Prestasi nyata yang gemilang

Saat maju sebagai cagub, beliau sudah menunjukkan kapasitasnya dalam memimpin saat menjabat sebagai walikota Solo. Beliau berhasi mentransformasi kota Solo menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia. Selain itu beliau sudah mengantongi penghargaan internasional sebagai salah satu walikota terbaik di dunia oleh website worldmayor.com [sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/08/231452760/Jokowi-Wali-Kota-Terbaik-Ketiga-Dunia].

Bandingkan saja dengan prestasi yang dimiliki oleh kedua pendahulu Jokowi : Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Sutiyoso sebelum menjadi gubernur Jakarta adalah seorang Panglima Kodam Jaya yang cukup berprestasi, tetapi tidak memiliki pengalaman apalagi prestasi sebagai pemimpin sebuah kota ataupun provinsi [sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sutiyoso]. Sedangkan Fauzi Bowo prestasi yang dimilikinya sebelum menjadi Gubernur Jakarta, ya……..wakilnya Bang Yos. Read More

3 Things

3 hal dalam hidup yang tak pernah kembali

  1. Waktu
  2. Perkataan
  3. Kesempatan

Teman-teman, kita tak akan pernah bisa memutar kembali waktu. Tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya. Manfaatkanlah waktu yang ada, walau waktu hidup kita hanya “sekejap mata”, untuk menciptakan kenangan yang berarti. Kenangan yang manis bagi diri kita dan orang-orang lain di sekitar kita. Kenangan manis yang selalu bisa dikenang bukan hanya oleh diri kita, tetapi oleh orang-orang yang hidup setelah masa hidup kita telah berlalu.

Time is free but it’s priceless, you can’t own it but you can use it. You can’t keep it but you can spend it.

Kita tak akan pernah bisa menarik ucapan yang telah kita keluarkan. Perkataan kasar yang keluar dari mulut kita tidak akan pernah dapat kita tarik kembali hanya dengan sebuah ucapan “maaf“. Kita tak akan pernah dapat menghapus lubang di hati orang lain akibat dari apa yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis. Lubang itu akan selamanya berada di sana, di hati teman-teman atau orang yang kita kasihi. Read More