Anti-Intelektualisme Adalah Kanker Dalam Masyarakat Indonesia

Pernahkah Anda merasa ada sesuatu yang sangat salah ketika membaca status-status di sosial media Anda atau membaca komentar-komentar di berita online?

Saya pernah.

Pernahkan Anda merasa bingung, miris, kesal, sedih (atau semuanya dicampur jadi satu), ketika melihat teman atau saudara kita sangat percaya dengan berita atau artikel hoax dari situs abal-abal di sosial media, lalu ia menyebarkan informasi tersebut dengan bangga dan ditambahkan kata-kata persuasif agresif seperti layaknya sales yang dikejar target?

Saya pernah.

Pernah berdebat mengenai sebuah topik di sosial media dengan seseorang yang justru lebih tertarik mengatai/menghina/melabel kita dibandingkan isi dari argumen yang sedang didebatkan?

Saya pernah.

Teman-teman, tiga hal di atas adalah sedikit dari ciri-ciri dari sebuah fenomena yang kita sebut sebagai anti-intelektualisme. Anti-intelektualisme adalah sebuah pandangan, pemikiran, sikap dan tindakan yang berseberangan, meremehkan, ataupun menolak ide-ide, teori, kajian-kajian yang menggunakan pendekatan keilmuan (ilmiah). Secara sederhana, anti-intelektualime adalah pandangan, dan tindakan yang jauh dari pendekatan intelektual.

Fenomena Anti-Intelektualisme

Fenomena Anti-Intelektualisme

Fenomena anti-intelektualisme ini tidak dapat kita abaikan dan kita remehkan begitu saja, karena dapat berdampak besar dalam persatuan bangsa dan negara kita. Anti-intelektualisme adalah kanker yang ada dalam bangsa kita, berlipat ganda pertumbuhannya atas bantuan sosial media, dan mulai merobek persatuan masyarakat kita.

Read More